Minggu, 06 Maret 2016

MENGERIKAN!! Jangan Tiup Makanan Panas, Ini Penjelasan Ilmiahnya!


Pernyataan tentang bahaya meniup makanan panas telah mulai tidak sedikit dibahas seusai tidak sedikit yang tahu ada hadist nabi yang melarang untuk meniup makanan ataupun minuman panas yang ada dalam wadah. Nah, agar kami terus jelas serta terus bisa menghubungkan apa fakta ilmiah dibalik hadist nabi tersebut kumpulan misteri bakal mengulasnya hingga tuntas.

Sebuah hadist riwayat Tirmidzi yang dibenarkan oleh Al-albani berbicara bahwa Nabi Muhammad SAW melarang untuk bernafas diatas wadah air alias meniupnya. Terus berkembanganya teknologi sains akhirnya sedikit demi sedikit mulai terkuak mengapa nabi melarang umatnya untuk meniup makanan panas, berikut 3 penjelasan ilmiahnya.

SILAHKAN SIMAK DAN JANGAN LUPA SHARE YAH..

Asam Karbonat

Penyebab larangan meniup makanan yang pertama ini sangat berhubungan erat dengan suatu  zat kimia yang disebut asam karbonat. Asam karbonat alias H2C03 merupakan senyawa kimia yang sebetulnya telah ada didalam tubuh kami dimana bermanfaat untuk mengatur kadar keasaman darah. Terus tinggi kandungan asam karbonat dalam darah maka bakal terus asam darah. Pada normalnya darah mempunyai batasan kadar keasaman alias Ph yakni 7,35 hingga 7,45. Apabila kadar keasaman ini lebih tinggi dari ph normal maka tubuh bisa berada dalam kondisi asidosis.

Kondisi asidosis sendiri lumayan berbahaya bagi tubuh yang bisa menyebabkan gangguan jantungan ditandai dengan napas menjadi lebih cepat, sesak, pusing sebab tubuh berusaha menyeimbangkan kadar ph darah. Nah, lalu apa hubungannya dengan meniup makanan panas? Penjelasannya merupakan apabila seseorang bernafas alias meniupkan nafasnya maka dirinya bakal mengeluarkan senyawa kimia C02 alias karbondioksida. Karbondioksida ini pada dasarnya tidak boleh bersentuhan dengan air, sebab apabila bersentuhan dengan air yang mempunyai susunan kimia H20 bakal membentuk senyawa asam karbonat yang berbahaya bagi tubuh. Meskipun tidak sedikit yang berbicara bahwa asam karbonat yang dihasilkan dari hasil tiupan terhadap makanan serta minuman mempunyai pengaruh yang sangat kecil pada kesehatan tubuh, bukankah lebih baik kalau kami berusaha menghindarinya? Mencegah pasti lebih baik dari pada mengobati bukan?

initial; border: 0px; box-sizing: border-box; font-stretch: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> H. Pylori

Bakteri H. Pylori juga memegang peranan penting pada pernyataan bahayanya meniup makanan alias minuman yang tetap panas. Bakteri H. Pylori merupakan bakteri yang menyebabkan gangguan lambung mulai dari luka kecil hingga membesar menjadi tukak lambung. Yang mengerikan lagi, bakteri ini bisa dengan mudah menyebar melewati pernafasan. Pasti gangguan lambung merupakan penyakit yang sosialis, siapapun bisa terjangkit. Bakal sangat bahaya sekali apabila seseorang yang mempunyai gangguan lambung alias dengan cara tidak sadar mempunyai gangguan lambung meniup makanan alias minuman yang bakal disaapabilan pada tamu alias pada anaknya. Bakteri itu nantinya bakal berpindah serta mengontaminasi makanan alias minuman tersebut serta akhirnya masuk pada tubuh orang lain.

Mikroorganisme

Pernafasan merupakan salah satu jalan keluar bagi mikroorganisme, virus serta bakteri untuk menyebar serta menularkan pada manusia lainnya. Selain asam karbonat serta bakter H. Pylori saja yang bisa menular serta menyebar dengan tiupan, namun tipe bakteri serta virus lainnya juga bisa menyebar. Sebut saja virus TBC, virus berbahaya yang terkadang tidak disadari oleh seseorang yang mengidapnya yang bakal dengan mudah menular melalaui droplet serta pernafasan yang intens. Sedangkan makanan alias minuman merupakan sesuatu yang jelas bakal masuk kedalam tubuh kita, diserap apa saja yang terkandung didalamnya tergolong nutrisi serta bakteri yang terkandung didalamnya.

Kotoran

Kotoran disini diartikan kotoran yang berada di mulut. Mulut merupakan tempat kami menghaluskan semua makanan yang juga dicampur dengan beberapa enzim untuk menolong menghancurkan makanan. Makanan yang hancur tidak seluruhnya bakal masuk kedalam lambung, pastinya ada sisa makanan yang terselip disela-sela gigi alias menempel di dinding-dinding mulut. Pastinya faktor itu berhubungan dengan akhlak menyaapabilan makanan pada tamu alias orang lain yang sangat tidak sopan apabila kami meniupnya. Belum lagi bakteri yang dengan mudah berpindah dari mulut kami kedalam makanan hanya sebab tiupan kita.

Dari penjelasan diatas pastinya telah jelas mengapa meniup makanan alias minuman yang panas sangat tidak dianjurkan. Yang lumayan dikhawatirkan merupakan apabila makanan alias minuman yang ditiup itu diperuntukan bukan untuk orang dewasa yang notabene telah mempunyai kekebalan tubuh maksimal. Melainkan diberbagi terhadap bayi alias balita yang dimaksudkan sebab si bayi tidak bisa meniup makanannya sendiri. Bayi serta balita tetap berada dalam usia yang rentan terkena penyakit. Sedikit saja ada kontaminasi asam karbonat alias bakteri lain pasti langsung direspon tubuh dengan gejala-gejala abnormal semacam diare, demam, muntah alias yang lain sebagainya.

Lepas dari itu semua terbukti sebetulnya manusia nasib dikodratkan untuk sabar serta menikmati kenikmatan yang ada bukan dengan terburu-buru. Dengan begitu kami bakal lebih bisa menryukuri kenikmatan yang diberbagi Tuhan terhadap kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Android Portal Indonesia