Rasulullah ﷺ memiliki kawan dari kalangan orang-orang yang setia, hormat, dekat, dan selalu siap mengorbankan harta dan jiwanya untuk melindunginya dari setiap marabahaya di dalam menyampaikn risalah Islam. Mereka kita kenal dengan istilah sahabat.
Ibnu Hajar al-Asqalani asy-Syafi’i pernah berkata: “Sahabat (صحابي, ash-shahabi) ialah orang yang bertemu dengan Rasulullah ﷺ, beriman kepada beliau dan meninggal dalam keadaan Islam.”
Secara tabiat, manusia pada umumnya pasti memiliki kawan dan sahabat. Ada berbagai macam jenis persahabatan. Setidaknya ada tujuh jenis persahabatan, namun hanya 1 yang kekal di dunia hingga akhirat.
1. “Ta’aruffan” , adalah persahabatan yang terjalin karena pernah berkenalan secara kebetulan, seperti pernah bertemu di kereta api, halte, rumah sakit, kantor pos, ATM, bioskop dan lainnya.
2. “Taariiihan”, adalah persahabatan yang terjalin karena faktor sejarah, misalnya teman sekampung, satu almamater, pernah kost bersama, diklat bersama dan sebagainya.
3. “Ahammiyyatan”, adalah persahabatan yang terjalin karena faktor kepentingan tertentu, seperti bisnis, politik, boleh jadi juga karena ada maunya dan sebagainya.
4. “Faarihan”, adalah persahabatan yang terjalin karena faktor hobi, seperti teman futsal, badminton, berburu, memancing, dan sebagainya.
5. “Amalan”, adalah persahabatan yang terjalin karena satu profesi, misalnya sama-sama dokter, guru, dan sebagainya.
6. “Aduwwan”, adalah seolah sahabat tetapi musuh, di depan seolah baik tetapi sebenarnya hatinya penuh benci, menunggu, mengincar kejatuhan sahabatnya, “Bila engkau memperoleh nikmat, ia benci, bila engkau tertimpa musibah, ia senang” (QS 3:120).
Rasulullah ﷺ mengajarkan doa, “Allahumma ya Allah selamatkanlah hamba dari sahabat yang bila melihat kebaikanku ia sembunyikan, tetapi bila melihat keburukanku ia sebarkan.”
7. “Hubban Iimaanan”, adalah sebuah ikatan persahabatan yang lahir batin, tulus saling cinta dan sayang karena Allah, saling menolong, menasehati, menutupi aib sahabatnya, memberi hadiah, bahkan diam-diam di penghujung malam, ia doakan sahabatnya.
Boleh jadi ia tidak bertemu tetapi ia cinta sahabatnya karena Allah Ta’ala.
Dari ke 7 macam persahabatan di atas, 1 – 6 akan sirna di Akhirat, yang tersisa hanya ikatan persahabatan yang ke 7, yaitu persahabatan yang dilakukan karena Allah (QS 49:10),
“Teman-teman akrab pada hari itu (Qiyamat) menjadi musuh bagi yang lain, kecuali persahabatan karena Ketaqwaan” (QS 43:67).
Selalu saling mengingatkanlah dalam kebaikan dan kesabaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar