Di Indonesia, tercatat dalam survei Kementrian Kesehatan tahun 2015, bahwasanya kanker yang yang memiliki peringkat tertinggi kedua pada laki-laki yaitu, kanker usus besar dengan insiden 16 per 100 ribu pria. Diperkirakan jumlah ini akan terus meningkat seiring berjalannya usia serta gaya hidup yang tidak sehat.
Terkait dengan hal di atas, Dr Benny Philipi, SpPD-KBD, Disgestive Surgeon RS Khusus Kanker MRCCC Siloam Semanggi Jakarta menjelaskan bagaimana gejala dari kanker usus besar dan apa saja faktor resikonya. Untuk itu, Dokter Benny menerangkan tentang kanker usus besar terlebih dahulu.
“Kanker usus besar adalah kanker yang tumbuh pada usus besar (Kolon) atau rektum. kebanyakan kanker usus besar memiliki masa perkembangan yang lambat dari tahun ketahun, diawali dengan timbulnya jaringan atau tumor yang merupakan jenis polip non-kanker pada permukaan usus besar atau rektum,” jelas dokter Benny dalam konferensi pers Kampanye edukasi ‘kalahkan Kanker'.
Oleh sebab itu, Dr.Benny memaparkan berbagai gejala yang harus diwaspadai untuk terjadinya kanker usus besar. Di antaranya adalah perubahan pola buang air besar (BAB).
“Banyak orang yang tidak mengalami gejala kanker usus besar di tahap stadium awal, oleh sebab itu perlunya deteksi dini guna mencegah keterlamabatan penyakit. Gejala yang biasa sering muncul adalah, perubahan pola buang air besar. Bentuk tinja yang berubah mencret atau kecil-kecil, perut terasa penuh meski sudah BAB, tinja berdarah, rasa nyeri pada perut, anemia, membuat Anda terlihat pucat, dan turunnya berat badan drastis tanpa alasan yang jelas,” urai Dr.Benny
Kasus kanker usus besar hingga saat ini memang belum diketahui penyebab pasti permasalahnnya. Namun, Anda bisa meminimalisir resiko agar tidak terkena kanker usus besar.
Dr. Benny kembali menerangkan, faktor resiko yang memungkinkan terjadinya kanker usus besar. Misalnya, faktor genetik dan juga obesitas.
“Kita harus mengetahui faktor resiko yang dapat meningkatkan peluang seseorang terkena kanker usus besar, di antaranya genetik, pernah mengalami radang usus kronis, pola makan tidak sehat seperti terlalu banyak konsumsi makanan berlemak, rendah serat dan terlalu banyak protein, jarang melakukan aktivitas fisik, diabetes, kegemukan atau obesitas, merokok dan terakhir adalah konsumsi alkohol berlebihan,” ungkapnya menutup pembicaraan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar