Di Yogyakarta ada istilah ‘Warung Kucing’ yang merujuk ke Angkringan. Mengapa disebut demikian sebab porsi makanan (nasi) sangat sedikit atau lebih cocok untuk santapan kucing. Di Inggris, kafe kucing pertama akan segera dibuka di Kota London. Ini terjadi setelah proses perizinan disepakati.
Sejatinya kafe kucing bukan pertama kali dikenal di Inggris. Konsep serupa bahkan telah menjamur di Asia dan jadi tren. Adalah seorang pengusaha Lauren Pears yang membawa tren ini ke dataran Britania Raya.
Pada tahun 1998, konsep serupa mulai diperkenalkan oleh The Taiwanese Cat Cafe di Taipei, Taiwan. Akhirnya konsep ini pun menyebar ke seluruh Asia. Di Jepang, kafe kucing mulai merebak pada tahun 2004 di Osaka.
Lauren Pears pun akhirnya tertarik untuk kembangkan bisnis ini. Ia akan menamai kafe kucingnya dengan nama Lady Dinah’s Cat Emporium. Sedangkan lokasinya sendiri terletak di Shoreditch High Street, sebuah wilayah di Kota London, Inggris.
Ia sendiri mengaku terinspirasi dari sejumlah kafe unik serupa di Jepang dan Austria. Meski belum resmi dibuka, ratusan orang telah mendaftar untuk melamar pekerjaan di kafe tersebut.
Lauren Pears menganggap jika kafe kucing sesuai dengan karakteristik warga London. Ia melihat jika masyarakat Inggris sebagai salah satu bangsa penyanyang binatang. Sedangkan kafenya sendiri bakal dihuni kucing-kucing dari pelbagai tempat penampungan hewan.
Setidaknya kafe kucing rintisan Lauren Pears menelan biaya 100.000 poundsterling atau sekitar Rp 1,7 miliar. Kafe kucingnya sendiri akan diperuntukkan bagi pekerja kantoran yang tak diizinkan memelihara kucing di tempat tinggalnya akibat aturan yang ketat atau jam kerja yang padat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar