Senin, 21 Juni 2021

Berkebun Buah Kiwi berbuah sangat lebat

 
 
Memiliki cita rasa yang asam dan manis, buah kiwi dikenal kaya akan manfaat, lo.

Sayangnya, kiwi cukup sulit di temukan di pasaran dan kalaupun ada, harganya mahal.

Oleh sebab itu, membudidayakannya sendiri bisa jadi solusi untuk kamu yang gemar mengkonsumsi kiwi.

Tak hanya hemat, ini juga bisa jadi sumber penghasilan tambahan untukmu nantinya.

Sebagai panduan, berikut langkah mudah budidaya pohon kiwi di Indonesia!

Syarat Tumbuh Pohon Kiwi

Sebelum memasuki langkah budidaya, mari pahami terlebih dahulu syarat tumbuh tanaman kiwi.

Kiwi dapat tumbuh dengan baik di kawasan dataran tinggi yang beriklim basah.

Idealnya, tinggi lahan harus berada di antara 800-3000 mdpl dengan suhu harian 12-24 derajat celcius.

Suhu paling tinggi yang bisa diterimanya kurang lebih 26 derajat celcius.

Jika lebih dari itu, maka proses fotosintesis tanaman bisa terganggu, Sahabat 99.

Untuk media tanam, kiwi dapat berkembang dengan baik di tanah dengan pH 5,5-6,5.

Tak hanya itu, sangat tidak disarankan untuk menanamnya di kawasan dengan jenis tanah liat.
Langkah Budidaya Pohon Kiwi di Indonesia

1. Proses Pembenihan Bibit Kiwi

Langkah berikutnya yang harus kamu lakukan adalah menyiapkan bibit berupa biji kiwi.

Lakukan persiapan terlebih dahulu dengan cara:

  •     Rendam biji di dalam air hangat selama 4-6 jam
  •     Keringkan, lalu bungkus dengan kapas atau tisu
  •     Simpan selama kurang lebih 24 jam sebelum disemai

Keesokan harinya, kamu bisa mulai menyemai biji kiwi yang sudah disiapkan.

Taburkan biji kiwi di atas media penyemaian berupa tanah gembur atau humus.

Biarkan selama 10 hari dan pastikan bibit terlindung dari sinar matahari langsung.

Setelah ada daun pada tunas, maka biji kiwi siap untuk ditanam pada lahan.
2. Persiapan Lahan Tanam dan Pemindahan Bibit
penyemaian bibit kiwi

Sumber: christigarden.blogspot.com

Apabila mulai terlihat tunas dan daun pada bibit, kamu bisa mulai menyiapkan lahan tanam.

Lahan tanam awal bisa berupa pot atau polybag yang berisi campuran tanah dan pupuk.

Berikut cara mempersiapkan tanahnya:
  •     Campurkan tanah humus dengan pupuk kandang, perbandingannya 2:1
  •     Tambahkan sedikit air ke dalam campuran tanah
  •     Masukkan campuran tersebut ke pot atau polybag

Setelah tanaman berusia 1,5-2 bulan atau ketinggiannya mencapai lebih dari 30 cm, kamu bisa memindahkannya ke lahan permanen.

Akan tetapi, sebelum pemindahan kamu harus menggemburkan tanah terlebih dahulu dengan cara:

  •     Bersihkan lahan dari gulma dan bajak sedalam 20-30 cm
  •     Campurkan tanah paling atas dengan pupuk kandang atau pupuk kompos
  •     Atur pH tanah agar sesuai dengan syarat tumbuhnya
  •     Tandai lubang tanam dengan jarak antar lubang 2×2 meter
  •     Persiapkan parit untuk drainase lalu diamkan lahan selama 2-3 hari

Pemindahan pohon kiwi tak membutuhkan perhatian khusus, hanya saja sangat disarankan untuk melakukannya di pagi atau sore hari.


3. Proses Perawatan Pohon Kiwi

Penyiraman tanaman kiwi bisa dilakukan 1-2 kali sehari setiap pagi atau sore hari.

Ini disesuaikan dengan kondisi tanah yang menjadi lokasi menanam.

Apabila pohon sudah berusia di atas satu tahun, intensitas penyiraman bisa dikurangi menjadi 2-3 kali dalam seminggu.

Untuk pemupukan sendiri, lakukan dengan rutin 3-4 kali dalam seminggu hingga tinggi pohon mencapai 1 meter.

Jika sudah lebih dari itu, beri pupuk setiap dua minggu sekali.

Selain pemupukan rutin berupa pupuk kandang atau kompos, kamu juga bisa menggunakan pupuk buah sesekali.

Jangan lupa, pastikan untuk selalu menyiangi gulma dan melakukan pemotongan dahan serta ranting pohon.


4. Waktu Panen Buah Kiwi

Pohon kiwi biasanya akan berbuah untuk pertama kalinya di usia 3-4 tahun.

Akan tetapi, buah kiwi tak bisa langsung dipanen begitu saja seperti mangga ataupun jambu.

Kamu harus memanennya dengan cara:

  •     Pilih buah dengan tekstur kulit yang halus dan berwarna kecokelatan
  •     Potong tangkai buah dengan menggunakan gunting tanaman

Jangan sesekali mencoba untuk memetiknya dengan tangan.

Pasalnya, ini bisa menyebabkan terganggunya pertumbuhan buah dan bunga lanjutan.

Setelah dipanen, kamu bisa menikmati secara langsung atau mengolahnya menjadi jus buah.

Jika hasil panen cukup banyak, kamu juga bisa coba menjualnya di pasaran.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Android Portal Indonesia